Istilah hampers mungkin baru kita dengar dalam beberapa tahun belakangan ini. Namun apakah kalian tahu apa sih sebenarnya hampers itu? Kata hampers sendiri dalam bahasa inggris diartikan sebagai sebuah keranjang. Di negara Britania Raya tersebut, istilah hampers sering dikaitkan dengan keranjang anyaman yang berukuran besar dan digunakan untuk mengangkut barang atau makanan. Sementara di Amerika Serikat istilah hampers merujuk pada keranjang yang digunakan untuk pakaian kotor atau pakaian yang akan dicuci.
Konsep hampers sebenarnya lahir di Prancis pada abad ke 11 sebagai keranjang anyaman yang biasanya terbuat dari pohon willow yang digunakan untuk mengangkut makanan dan minuman dalam ekspedisi berburu atau perjalanan jauh. Kata ‘hampers’ berasal dari bahasa Prancis yang berarti ‘kotak piala’ dan digunakan untuk pertama kalinya oleh William the Conquer yang kemudian memperkenalkan hampers ke bangsa Inggris. Namun kata hampers pada saat itu masih belum banyak digunakan dan istilah hampers sendiri tidaklah diartikan sebagai hadiah.
Tradisi memberikan hampers sebagai hadiah kemudian mulai populer pada era Victorian. Pada periode ini, kaum bangsawan dan orang-orang kaya memberikan hadiah berupa keranjang berisi makanan dan minuman kepada para pekerja mereka saat natal. Sistem transportasi yang semakin membaik dengan adanya revolusi industri, memudahkan hadiah-hadiah tersebut dapat dikirimkan dalam jarak yang lebih jauh. Kereta api pada saat itu tidak hanya berfungsi sebagai alat tranportasi massal, namun juga sebagai sarana baru untuk pengiriman barang. Orang-orang mulai saling mengirimkan hampers sebagai hadiah mewah yang menjadi tradisi pada saat natal. Hal inilah yang meningkatkan kepopuleran hampers pada saat itu.
Kemudahan untuk mengirimkan barang di seluruh dunia saat ini membuat isi dan bentuk dari hampers pun semakin beragam. Hampers yang dahulu hanya digunakan sebagai tradisi saat natal, kini juga populer digunakan sebagai pemberian untuk acara-acara lainnya termasuk dijadikan hadiah ulang tahun. Bahkan pada saat Perang Dunia I, hampers didonasikan kepada organisasi Red Cross yang kemudian dikirimkan ke tentara dan tahanan perang di luar negeri sebagai hadiah untuk mengingatkan mereka akan tanah airnya.
Di Indonesia sendiri penggunaan kata hampers masih jarang terdengar, sebab masyarakat lebih akrab dengan kata parsel dibandingkan hampers. Padahal, parsel yang merupakan kata serapan dari bahasa inggris parcel, memiliki arti yakni paket yang telah terbungkus kertas dengan rapi baik berupa dokumen, makanan, barang mentah, ataupun produk lainnya. Parsel juga memiliki sifat yang lebih umum, berbeda dengan hampers yang mempunyai kesan lebih personal dan khusus. Jadi, penggunaan kata parsel yang identik dengan keranjang penuh hadiah berisi makanan atau barang yang dihias serta disusun dengan rapi itu keliru, dan sebaiknya diganti oleh kata hampers.
Namun belakangan ini, kata hampers mulai banyak digunakan terutama dalam media sosial. Misalkan pada saat hari raya, orang–orang kini lebih memilih kata hampers untuk mendeskripsikan bingkisan pemberian dari orang lain saat mengunggahnya di media sosial. Bahkan tidak perlu menunggu hari raya, saat ini hampers juga menjadi hadiah untuk para klien atau rekan kerja. Hampers dinilai sebagai cara terbaik untuk menunjukkan rasa terimakasih atau sebagai penghargaan atas kerja keras seseorang.
Saat ini hampers pun telah memiliki beragam bentuk sesuai dengan tujuan pemberian hadiahnya. Bentuknya pun tidak hanya berupa sebuah keranjang, namun juga dapat menggunakan kotak kayu, kotak kardus, dan tas dengan beragam ukuran yang bisa dihias sesuai keinginan. Tidak hanya bentuknya yang beragam, isi dari hampers pun bermacam-macam dan dapat disesuaikan dengan tujuan pengiriman. Misalkan hampers natal yang sudah menjadi tradisi, biasanya bingkisan tersebut berisi wine, keju, cokelat, dan biskuit. Contoh lainnya hampers cokelat dan biskuit yang umumnya dipakai sebagai hadiah ulangtahun untuk anggota keluarga, untuk ucapan terimakasih atau merayakan pensiun. Ada juga hampers dengan kombinasi keju dan wine yang biasanya diberikan untuk pasangan yang sedang merayakan hari jadi mereka.
Hampers kini tidak hanya menjadi bagian dari tradisi, namun dapat menjadi sarana apresiasi. Pengiriman hampers juga harus dipisahkan dengan barang lainnya karena tidak boleh berbenturan dengan barang lain agar tidak rusak. Untuk membuat hampers, selain memilih bentuknya yang bagus, kualitas dan daya tahan dari kemasan hampers sendiri pun perlu diperhatikan. Tertarik untuk membuat hampers? Tunggu apalagi, segera konsultasikan kebutuhan anda dengan FANFEIF sebagai penyedia kemasan yang sudah berpengalaman. Untuk solusi terpercaya dalam memenuhi kebutuhan anda dengan kemasan yang berkualitas:
PT. FANFEIF
ANAK NUSANTARA KARTON
Jl. Mawar RT/RW 003,006
Kelurahan Mustikasari, Kecamatan Mustika Jaya
Bekasi, Indonesia
Telephone:
(021) 8262 6715
0821 1202 0122
Email: fanfeifkarton@yahoo.com
Sumber:
- Tirto.ID: Sejarah Kemunculan Hampers dan Aneka Ragam Bentuknya
- Los Angeles Times: ORIGINS: Airing the Dirty Laundry Basket’s History.
- Virginia Hayward: The History of Hampers.
- Hampers.com: History of the Hamper.
- Highland Fayre: Hampers – the Ideal Gift.