Berbagai Macam Jenis Bahan Kemasan Yang Aman Digunakan Untuk Makanan

Makanan merupakan kebutuhan pokok dan sumber energi bagi tubuh manusia. Oleh sebab itu, memilih makanan yang sehat dan bergizi menjadi hal penting yang perlu diperhatikan. Namun, bukan hanya kandungan gizinya saja yang penting untuk kita perhatikan, tetapi juga jenis bahan kemasan yang dipakai sebagai pelindung makanan tersebut. Tidak saja harus bersih dan higienis, jenis kemasan yang dipakai pun harus sesuai dan aman bagi makanan yang akan kita konsumsi. Apabila kita salah memilih jenis bahan kemasan, maka akan berdampak buruk terhadap makanan yang secara tidak langsung juga berpengaruh buruk pada tubuh kita.

Jenis bahan kemasan makanan sangatlah beragam, ada yang terbuat dari plastik, kaleng, kertas, kardus, kaca, hingga styrofoam. Meski cenderung berbahaya, plastik merupakan jenis kemasan yang paling banyak digunakan saat ini karena dinilai paling mudah diproduksi, ringan, dan harganya pun murah. Padahal, tidak semua kemasan plastik itu aman digunakan untuk menyimpan makanan, apalagi jika telah dipakai berulang kali. Contohnya saja plastik kresek hitam yang banyak ditemukan dimana-mana dan masih sering digunakan oleh masyarakat Indonesia hingga kini.

Selain plastik kresek hitam, jenis kemasan lain yang sering ditemukan dan juga berbahaya bagi tubuh kita ialah kertas koran atau kertas bekas yang sering sekali digunakan sebagai bungkus gorengan. Bahan-bahan kemasan makanan yang berbahaya tersebut mengandung unsur timbal yang dapat membahayakan fungsi ginjal. Selain itu, sebaiknya anda juga menghindari kemasan makanan yang terbuat dari styrofoam karena bahan ini mengandung komponen benzena yang merupakan salah satu penyebab penyakit kanker. Penggunaan styrofoam sendiri sudah banyak dilarang di beberapa kota di Indonesia, salah satunya di kota Bandung.

Untuk dapat memilih jenis kemasan yang aman dan sesuai dengan makanan yang akan disimpan atau dikonsumsi maka kita perlu mengetahui terlebih dahulu jenis bahannya. Jika kita tidak menyesuaikan jenis bahan kemasan dengan isi makanannya maka makanan dapat berubah dari segi rasa, bentuk, dan tentunya kualitas. Berikut beberapa jenis bahan kemasan yang sesuai dan aman digunakan untuk makanan:

  1. Plastik

    Plastik merupakan bahan polimer organik yang paling mudah dibentuk dan disesuaikan dengan keinginan. Tidak hanya menjadi primadona dalam industri pengemasan makanan, kemasan ini juga menawarkan berbagai kelebihan dan memiliki beragam jenis bahan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Contohnya saja wadah plastik yang banyak dijadikan sebagai kotak bekal atau tempat menyimpan makanan. Dengan menggunakan kotak tersebut, makanan yang disimpan menjadi lebih awet dan tahan lama. Sayangnya, plastik merupakan polutan atau bahan yang dapat mencemari dan merusak lingkungan. 

    Dalam proses pembuatan plastik, terdapat berbagai jenis resin plastik seperti Polyvinyl Chloride (PVC), Polythylene dan varietasnya (PET, HDPE, LDPE). Sebagai kemasan, jenis bahan PVC sangat tahan terhadap kelembaban, lemak, dan gas. Sementara itu, PET yang banyak digunakan sebagai kemasan minuman telah merevolusi industri pengemasan hingga memungkinkan plastik untuk menggantikan botol kaca. Sedangkan Polystrene (PS) ialah plastik pilihan untuk thermoforming dengan kelebihan dari segi kekuatan, kelenturan, dan biayanya yang rendah. Ada juga jenis polimer yang bernama poliamida yang dapat ditemukan di alam seperti pada wol, atau secara sintetis seperti nilon. Biasanya jenis bahan kemasan ini digunakan untuk produk makanan rebus, makanan beku, daging olahan, serta keju.

     

  2. Logam (Baja, timah, & aluminium)

    Kemasan yang terbuat dari logam baik baja, timah, maupun alumunium memiliki kelebihan dalam proses pengawetan. Biasanya jenis bahan kemasan ini digunakan untuk makanan dan minuman kaleng, terutama yang sensitif terhadap cahaya. Kaleng yang terbuat dari lembaran baja biasanya dilapisi dengan timah sebagai ukuran perlindungan terhadap korosi baja, terutama bila mengandung produk dengan pH yang rendah. Namun, kini alumunium semakin banyak digunakan untuk membuat kaleng sebab bahannya ringan, harganya murah, dan dapat didaur ulang. 

    Secara umum, alumunium memiliki sifat yang sama dengan baja namun lebih tahan terhadap korosi. Alumunium foil yang saat ini banyak digunakan untuk membungkus makanan, terbentuk dari lapisan laminasi alumunium. Bahan kemasan ini sangat fleksibel dan membuat makanan lebih terlindungi dan awet. Namun, kelemahannya ialah bahan ini sulit untuk digunakan dalam peralatan pengemasan cepat modern karena kerutan, robekan, dan dapat meninggalkan tanda. Kaleng yang terbuat dari alumunium berdinding tipis sangat cocok digunakan untuk minuman berkarbonasi, sedangkan kaleng berdinding tebal cocok untuk sterilisasi uap.

  3. Kaca

    Kaca merupakan jenis bahan kemasan yang tahan terhadap gas dan uap. Bahan ini merupakan penghalang oksigen yang sangat baik dan benar-benar netral ketika kontak dengan makanan. Sayangnya, kaca tergolong pada material yang rapuh serta mudah pecah dan berat sehingga membutuhkan banyak energi untuk diproduksi. Kaca menjadi salah satu bahan baku yang paling banyak di bumi, berjenis silika tetapi tidak terbarukan. Meski demikian, kaca menjadi kemasan yang dapat didaur ulang karena bisa digunakan berulang kali sebagai wadah. Biasanya wadah kaca berbentuk botol, toples, piring, dan lain-lain. Namun kemasan yang terbuat dari kaca tidak dapat digunakan untuk produk beku karena memiliki resiko rusak yang lebih besar.

  4. Kayu

    Kayu merupakan bahan baku utama dalam pembuatan kertas dan kardus yang banyak digunakan sebagai kemasan makanan. Kertas tergolong sebagai material yang sangat murah serta ringan dan mudah diproduksi. Namun sayangnya kertas sangat sensitif terhadap kelembaban dan sangat rapuh. Berbeda halnya jika kertas tersebut telah dirubah menjadi karton ataupun kardus. Karton terdiri dari beberapa lapisan kertas yang membuatnya menjadi lebih tebal dan lebih keras sehingga lebih kuat dari kertas. Biasanya karton digunakan sebagai kemasan atau wadah berbentuk kotak seperti sereal, biskuit, dan minuman bubuk. Berkat daya tahannya yang kuat dan bahannya yang dapat didaur ulang, kini karton dan kardus menjadi salah satu bahan yang paling banyak digunakan sebagai kemasan makanan. Terutama dalam beberapa tahun terakhir, produsen kertas dan kardus telah memberikan perhatian khusus terhadap masalah yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan.

Meski terkesan sepele, namun jenis bahan dari kemasan makanan penting untuk diperhatikan dengan baik. Selain jenis bahan, anda pun harus mempertimbangkan keadaan dan kondisi dari kemasan tersebut. Khususnya kemasan makanan yang terbuat dari plastik, kaca, styrofoam, dan kaleng, anda perlu memperhatikan perubahan pada kondisi kemasan. Contohnya jika warna sudah berubah atau kemasan tampak ada robekan. Kemasan yang kondisinya tidak sempurna kemungkinan besar sudah tidak dapat melindungi makanan di dalamnya dengan baik. Oleh karena itu jangan lupa untuk memilih bentuk kemasan dengan kondisi yang masih baik ya.

Tidak hanya berfungsi sebagai wadah, tetapi kemasan haruslah melindungi apa yang dijualnya dan menjual apa yang dilindunginya. Mengapa sebuah kemasan dari sebuah produk itu penting? Karena kemasan tidak hanya menjadi pelindung pertama bagi produk anda, namun juga menjadi kesan pertama dari sebuah produk yang akan diterima oleh konsumen. Ingin membuat kesan pertama terbaik untuk produk anda? Konsultasikan segera kebutuhan kemasan anda dengan FANFEIF sebagai penyedia packaging custom box yang terpercaya. Untuk solusi terbaik dalam memenuhi kebutuhan anda dengan kemasan yang berkualitas:

PT. FANFEIF
ANAK NUSANTARA KARTON
Jl. Mawar RT/RW 003,006
Kelurahan Mustikasari, Kecamatan Mustika Jaya
Bekasi, Indonesia
Telephone:
(021) 8262 6715
0821 1202 0122
Email: fanfeifkarton@yahoo.com

Tidak hanya menjadikan produkmu sebagai ikon, kami juga akan memberikan kesan terbaik bagi kemasan produk anda.

Sumber:

  1. Kompasiana.com: Sudah Amankah Kemasan Pangan Keluarga Anda?
  2. Merdeka.com: 4 Kemasan Makanan yang Sesuai dan Aman Digunakan, Penting untuk Diperhatikan.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *