Siapa sih yang tidak mengenal paper bag? Kantong serbaguna yang biasa anda jinjing sehabis berbelanja ini kini telah menjadi primadona di kehidupan masyarakat modern, terutama sejak kampanye larangan pemakaian kantong plastik gencar digalakan hampir di seluruh dunia. Secara definisi, paper bag sendiri diartikan sebagai tas sederhana yang berbahan dasar kertas. Tidak hanya untuk berbelanja, paper bag atau tas kertas saat ini memiliki peran penting dalam membantu manusia menjalani aktivitas sehari-hari mulai dari bekerja hingga membawa barang ketika berpergian. Berkat kepopulerannya, kini banyak bermunculan berbagai macam jenis paper bag mulai dari bahan pembuatan, warna, hingga fungsinya yang berbeda-beda.
Tidak seperti kantong plastik, paper bag terbuat dari bahan yang dapat didaur ulang sehingga lebih ramah lingkungan. Meski berbahan dasar kertas, paper bag memiliki daya tahan yang cukup baik. Kertas yang digunakan untuk membuat kantong serbaguna ini pun merupakan jenis kertas tertentu seperti kertas white kraft, brown kraft, atau art carton. Perbedaan jenis kertas ini akan berpengaruh terhadap tingkat daya tahan paper bag itu sendiri. Jika ingin hasil kertas yang lebih kuat, keras, dan tebal maka sebaiknya menggunakan art carton, sedangkan paper bag yang terbuat dari kertas kraft akan lebih tipis. Anda dapat menyesuaikan jenis kertas yang digunakan dengan kebutuhan fungsi paper bag anda.
Walaupun paper bag tergolong menjadi sebuah kebutuhan yang ‘kekinian’, namun mesin pembuat kantong serbaguna ini dipatenkan untuk pertama kalinya pada tahun 1852 di Amerika Serikat oleh Francis Wolle. Tetapi, versi pertama dari paper bag yang diciptakan oleh Wolle ini masih sangat sederhana dan belum sempurna. Tidak hanya daya tahannya yang kurang kuat, paper bag hasil ciptaannya ini juga memiliki ruang yang sempit sehingga tidak dapat menampung banyak barang. Barulah di abad ke-19 seorang wanita bernama Margaret Knight menyempurnakan bentuknya dengan menciptakan sebuah mesin kayu pembuat paper bag.
Kisah penemuan paper bag ini bermula saat Margaret Knight merasa dirinya memiliki peluang dalam berinovasi ketika ia bekerja pada salah satu perusahaan kertas bernama Columbia Paper Bag Company, di Massachusetts. Knight awalnya melakukan uji coba dengan membuat mesin yang dapat memotong dan melipat kertas persegi panjang menjadi sebuah kantong kemasan. Eksperimen ini pun membuahkan hasil yang sangat memuaskan. Margaret Knight berhasil mencetak ribuan kantong kemasan melalui mesin ciptaannya tersebut.
Setelah berhasil menciptakan mesin pembuat paper bag, perjuangan dari Margaret Knight pun masih terus berlanjut. Ketika dirinya ingin membuat hak paten atas hasil ciptaannya, Knight mendapatkan pro dan kontra baik dari pemerintah maupun perusahaan tempat ia bekerja. Hal ini terjadi karena pada masa itu wanita dianggap memiliki derajat yang lebih rendah dibandingkan dengan pria. Budaya merendahkan perempuan ini membuat seorang pria bernama Charles F. Annan mengklaim karya Knight sebagai penemuan miliknya. Namun Knight pun tak tinggal diam, mendengar seseorang ingin merebut hasil ciptannya, dirinya langsung melaporkan Annan ke polisi.
Kasus perebutan hak paten antara Knight dan Annan ini pun dibawa ke pengadilan. Di persidangan, Charles berkata bahwa seorang perempuan tak sanggup memahami kompleksitas cara kerja mesin sehingga tidak dapat menjadi penemu yang kredibel. Perkataan ini pun dipatahkan dengan bukti-bukti berupa gambar dan catatan yang dimiliki Knight tentang pembuatan mesin hasil karyanya. Sedangkan di sisi lain Annan tidak dapat melawan karena gagal menyediakan bukti yang serupa. Para penegak hukum pun pada akhirnya berpihak pada Margaret Knight dan menjadikannya penemu mesin pembuat paper bag. Margaret pun berhasil memenangkan kasus tersebut sekaligus mendapatkan hak paten atas hasil ciptaannya itu.
Cerita perjuangan Margaret Knight ini pun tertulis dalam makalah berjudul “The Evolution of the Grocery Bag” dan menjadikan dirinya sebagai salah satu perempuan Amerika Serikat pertama yang berhasil mematenkan produk ciptaannya. Sebenarnya pada zaman tersebut terdapat beberapa wanita yang merupakan seorang penemu, tetapi tak banyak yang berhasil mendapatkan hak paten atas karyanya. Setelah sukses memperoleh hak paten atas mesin buatannya, Margaret Knight pun kemudian bertemu dengan seorang pebisnis yang bersedia untuk bekerjasama dengannya. Mereka lalu mendirikan sebuah perusahaan bernama Eastern Paper Bag Company di Connecticut, Amerika Serikat. Dengan bisnis barunya ini, Knight mendapatkan keuntungan sekitar 2.500 dolar, mendapatkan royalti, dan memiliki saham perusahaan.
Hasil inovasi Margaret Knight ini pun diteruskan oleh penemu-penemu lain, salah satunya Luther Corwell yang membuat tali pada paper bag agar lebih nyaman digenggam. Di dalam dunia fashion, paper bag tidak hanya digunakan sebagai kantong belanja saja. Melalui tangan seorang desainer mode terkenal, paper bag berubah menjadi barang dagangan yang memiliki nilai jual tinggi. Contohnya pada tahun 2009, label busana Chanel menciptakan tas berbentuk paper bag yang terbuat dari bahan kulit untuk koleksi musim panasnya. Kemudian dua tahun setelah produk Chanel dipasarkan, desainer Jil Sander juga menciptakan tas berbentuk paper bag seperti karya Knight namun terbuat dari material coated paper dan dijual dengan harga 261 dolar.
Kemunculan paper bag sebagai kantong serbaguna bertujuan untuk menekan jumlah sampah kantong plastik. Seperti yang telah kita ketahui, pemakaian kantong plastik yang berlebihan dapat menimbulkan polusi lingkungan karena sampah plastik sulit untuk terurai. Hal inilah yang menjadikan paper bag sebagai primadona saat ini. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh The Green Book, terdapat sekitar 93% orang yang menganggap bahwa material kertas harus lebih banyak digunakan sebagai bahan pembuatan kantong kemasan. Penelitian ini juga menyebutkan bahwa paper bag dapat menciptakan hubungan emosional antara penjual dan konsumen sebab kantong serbaguna ini bisa digunakan kembali untuk membawa benda-benda personal dari konsumen. Dari penelitian tersebut juga diketahui bahwa sekitar 80% konsumen berpendapat jika nama merek yang dicetak di permukaan kertas lebih menarik dan membuat tas lebih nyaman digunakan.
Yuk selamatkan bumi dengan mengurangi sampah plastik dan mulai menggunakan produk-produk ramah lingkungan dari sekarang! Butuh kemasan ramah lingkungan untuk produkmu namun masih bingung dengan spesifikasi yang cocok? Jangan khawatir! Konsultasikan segera kebutuhan anda dengan FANFEIF sebagai penyedia kemasan yang sudah berpengalaman. Untuk solusi terpercaya dalam memenuhi kebutuhan anda dengan kemasan yang berkualitas:
Tidak hanya menjadikan produkmu sebagai ikon, kami juga akan memberikan kesan terbaik bagi kemasan produk anda.
FANFEIF
ANAK NUSANTARA KARTON
Jl. Mawar RT/RW 003,006
Kelurahan Mustikasari, Kecamatan Mustika Jaya
Bekasi, Indonesia
Telephone:
(021) 8262 6715
0821 1202 0122
Email: fanfeifkarton@yahoo.com
Sumber:
- Tirto.id: Sejarah Paper Bag adalah Kisah Perjuangan Perempuan.
- MomaLearning: Flat-Bottomed Paper Bag Margaret E. Knight, Charles B. Stilwell.