Momofuku Ando, Pencipta Mie Instan Dalam Kemasan Pertama di Dunia

Siapa sih yang tidak suka dengan mie instan? Tidak hanya praktis dan mudah dibuat, namun makanan favorit ‘sejuta umat’ ini juga memiliki rasa yang sangat enak. Meski tergolong makanan yang tidak sehat, namun hal tersebut nyatanya tidak menghentikan orang untuk menikmati mie instan. Penggemarnya pun berasal dari semua kalangan, baik tua maupun muda, baik rakyat kecil maupun golongan bangsawan sekalipun. Walaupun hampir semua orang menyukai mie instan, tetapi apakah kalian tahu siapa yang menciptakan makanan ini?

Dikutip dari situs World Instant Noodles Association, mie instan pertama kali muncul pada tahun 1958 di Jepang. Kemunculannya ini kurang lebih 10 tahun setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II. Menilik sejarah sebelum mie instan diciptakan, kaum buruh di Jepang lah yang biasa mengonsumsi mie ramen tradisional yang terbuat dari gandum dan dihidangkan bersama kuah kaldu yang dicampur dengan irisan daging atau tahu di atasnya. Tetapi setelah Perang Dunia II berakhir, hampir seluruh penduduk Jepang yang selamat dari perang dengan berbagai latar belakang mengalami kelaparan dan segala halnya pun berubah.

Mie Instan diciptakan oleh seorang pengusaha Jepang kelahiran Taiwan yang bernama Momofuku Ando. Pencipta ramen instan pertama di Jepang yang juga menjadi pendiri perusahaan Nissin ini sebelumnya memiliki usaha di bidang pabrik pembuatan suku cadang. Namun, akibat serangan udara semasa Perang Dunia II, pabrik yang dimilikinya hancur. Ando yang memiliki nama asli Wu Pai Fu berusaha bangkit dengan mencoba untuk merintis usaha di berbagai industri yang berbeda, termasuk mengelola toko serba ada dan menjual makanan. Sayangnya berbagai hambatan mulai bermunculan. Ia dituduh telah menipu dan menggelapkan uang atas hasil usahanya. Atas tuduhan tersebut Ando pun kerap keluar masuk penjara.

Berbagai tuduhan dan hambatan yang dialaminya tidak menghentikan Ando untuk terus bangkit dan membangun kembali usahanya. Di kota Izumiōtsu, Ando memulai usaha pembuatan garam dapur agar dapat memberikan pekerjaan untuk mantan tentara yang terkena demobilisasi. Bukan tanpa tujuan, namun Ando khawatir para mantan tentara akan melakukan kejahatan apabila dibiarkan terus menganggur. Oleh sebab itu, Ando pun mempekerjakan mereka untuk membuat garam dengan teknik yang tidak umum, yakni mengalirkan air laut ke plat-plat besi yang dijajarkan di pantai. Perusahaan garam yang didirikan pada tahun 1948 tersebut diberi nama Chukososha yang kini dikenal dengan Nissin Foods.

Akhirnya kegigihan Ando pun mulai membuahkan hasil saat dirinya dihubungi oleh Kementerian Jepang sepuluh tahun setelah perang berakhir. Negara Jepang yang saat itu mengalami kesulitan bahan makanan usai kalah perang, menerima bantuan terigu atau tepung gandum dari Amerika Serikat. Dengan alasan tersebut, Ando kemudian diminta oleh kementerian untuk mendorong warga Jepang agar mengonsumsi tepung gandum lebih banyak. Masyarakat Jepang pun saat itu pada umumnya mengkonsumsi tepung gandum dengan dibuat udon, ramen, suiton, biskuit dan roti. Namun akibat bahan makanan yang terbatas, sebagian besar orang memanfaatkan terigu untuk dibuat roti. Bahkan, roti dan biskuit menjadi menu makan siang para murid di sekolah.

Dalam sebuah pertemuan dengan seorang pejabat kementerian, Ando yang sangat peduli terhadap lingkungan sekitar kemudian menyatakan keprihatinannya atas banyaknya orang Jepang yang kekurangan gizi karena hanya makan roti gandum tanpa isi bersama teh. Ia pun mengusulkan untuk mempromosikan mie yang merupakan budaya dari Asia Timur dan sangat disukai oleh masyarakat. Namun usul dari Ando ini tidak diterima oleh pihak kementerian dengan alasan teknik produksi massal untuk pembuatan mie masih belum ada. Bahkan pihak kementerian juga meremehkan usul dari Ando dan memintanya untuk mempromosikan sendiri budaya makan mie. Ando pun merasa kecewa serta marah karena usulnya telah ditolak dan disepelekan sehingga keinginannya untuk menciptakan mie instan pun timbul.

Sesaat Ando kembali teringat masa setelah perang berakhir. Ia pernah melihat antrian panjang pekerja yang terlihat lelah namun dengan sabar menunggu untuk diberikan semangkuk ramen hangat. Mengingat hal tersebut Ando kemudian berpikir bahwa apa yang dibutuhkan adalah mie ramen yang dapat disajikan dengan cepat. Di sebuah gubuk kecil di belakang rumahnya, Ando pun melakukan beberapa eksperimen untuk menciptakan mie cepat saji. Momofuku Ando bahkan hanya tidur 4 jam sehari tanpa istirahat pada siang hari. Ia mencoba untuk memasak mie dalam kuah yang memiliki rasa, kemudian mie tersebut digoreng sampai kering dengan beberapa jenis minyak. Kemudian ia mengasap mie itu dan mengawetkannya dengan sistem penggaraman.

Setelah melewati berbagai eksperimen, Ando akhirnya menemukan metode penggorengan yang cepat dan tepat untuk mengeringkan mie buatannya dengan mengukus dan membumbuinya dalam minyak panas. Dari sekian banyak percobaan yang ia lakukan, hasil terbaik yang ia peroleh ialah mie kuah yang digoreng kering dengan menggunakan minyak sawit agar terasa lezat. Cara memakannya juga sangat mudah, cukup dengan menuangkan air panas saja ke atas mie. Akhirnya pada tanggal 25 Agustus 1958, Ando pun meluncurkan produk mie instan pertamanya yang diberi nama Chicken Ramen. Produk ini juga sekaligus menjadi produk mie instan pertama di dunia.

Chicken Ramen pun mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat Jepang. Meski dibanderol dengan harga yang cukup mahal pada saat itu yakni 35 yen, namun berkat  rasanya yang lezat, produk mie instan yang mendapat julukan ‘ramen ajaib’ ini sangat populer dan disukai banyak orang. Bahkan, kepopulerannya sampai keluar negeri termasuk Indonesia. Perusahaan yang memproduksi mie instan pun mulai bermunculan di Jepang. Alih-alih takut kalah bersaing, Ando malah membentuk Asosiasi Industri Makanan Instan pada tahun 1964 untuk membangun persaingan sehat dan menjaga mutu produk demi kepuasan konsumen. Melalui asosiasi ini kemudian dibuatlah aturan untuk mencantumkan tanggal produksi dan kadaluarsa dari produk makanan instan, termasuk mie.

Momofuku Ando, pencipta mie instan dalam kemasan pertama di dunia, mendedikasikan sepanjang hidupnya untuk berinovasi demi menemukan cara penyajian makanan dengan cara baru dan kreatif. Hingga kini berbagai produk mie instan dengan beragam merek dan kemasan yang berbeda terus bermunculan. Berkat kegigihannya serta rasa peduli sesamanya yang kuat, Ando pun berhasil menemukan sebuah resep makanan yang sangat disukai oleh semua orang di dunia. Meski ia telah tutup usia di umur 96 tahun, namun penemuannya terus bermanfaat hingga saat ini bahkan mungkin selamanya.Ingin membuat kemasan produkmu menarik dan mudah diingat? Yuk, konsultasikan segera kebutuhan anda dengan FANFEIF sebagai penyedia kemasan yang sudah berpengalaman. Untuk solusi terpercaya dalam memenuhi kebutuhan anda dengan kemasan yang berkualitas:

PT. FANFEIF
ANAK NUSANTARA KARTON
Jl. Mawar RT/RW 003,006
Kelurahan Mustikasari, Kecamatan Mustika Jaya
Bekasi, Indonesia
Telephone:
(021) 8262 6715
0821 1202 0122
Email: fanfeifkarton@yahoo.com

Tidak hanya menjadikan produkmu sebagai ikon, kami juga akan memberikan kesan terbaik bagi kemasan produk anda.

Sumber:
1. Nissin.jp: Momofuku Ando, a Young Man Brimming with Entrepreneurial Spirit.
2. World Instant Noodles Association.org: History of Instant Noodles.
3. Kompas.com: Biografi Tokoh Dunia: Momofuku Ando, Pencipta Mi Instan hingga Mi Cup.4. Kontan.id; Sejarah mi instan, diciptakan pendiri Nissin usai Perang Dunia II.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *