Tips Mengelola Sampah Kemasan Belanja Online Dengan Baik

Situasi pandemi covid-19 yang terjadi saat ini tak dipungkiri merubah berbagai aspek dalam kehidupan kita, salah satunya cara berbelanja. Selama masa PSBB hingga PPKM, masyarakat telah terbiasa membeli segala kebutuhan hidup sehari-hari secara online atau daring. Kini belanja online pun menjadi sebuah gaya hidup yang sudah lumrah di tengah masyarakat sebagai dampak dari pembatasan aktivitas dan mobilitas.

Dari data yang dikeluarkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM, hingga kini telah terjadi peningkatan belanja online sebesar 26 persen atau mencapai 3,1 juta transaksi selama pandemi covid-19 di Indonesia. Peningkatan ini diperkirakan merupakan dampak dari berubahnya pola perilaku masyarakat Indonesia yang kini gemar berbelanja secara online melalui berbagai macam marketplace dalam memenuhi kebutuhannya. Bank Indonesia (BI) bahkan memperkirakan hingga akhir tahun 2021 ini transaksi e-commerce dapat meningkat 48,4 persen sepanjang tahun 2021 menjadi Rp.395 triliun. Frekuensi belanja online pun naik selama masa pandemi hingga 1-10 kali dari sebelumnya yang hanya 1-5 kali per bulan.

Fenomena peningkatan belanja online ini sayangnya juga diikuti dengan meningkatnya sampah bekas kemasan dari produk belanja online. Sebuah riset dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menunjukkan, jumlah sampah plastik di Indonesia bertambah di tengah pembatasan sosial. Transaksi belanja online yang berbentuk paket naik hingga 62% sedangkan belanja layanan antar makanan siap saji naik 47%. Jenis sampah yang menjadi penyumbang diantaranya berupa plastik, bubble wrap, selotip dan kardus.

Kini Indonesia sudah masuk dalam kategori darurat sampah. Dalam setahun, timbunan sampah di Indonesia bahkan mencapai 13 juta ton dan 46% sampah yang ada di TPU pun tidak terkelola dengan baik. Hal ini tentunya harus menjadi perhatian dan tanggung jawab seluruh masyarakat Indonesia agar dapat mengelola sampah kemasan belanja online dengan baik. Sebab, bekas kemasan yang tidak dikelola dengan baik akan semakin menambah tumpukan sampah di TPU. Apalagi mayoritas sampah kemasan tersebut berupa plastik yang membutuhkan waktu lama untuk dapat terurai.

Untuk itu, diperlukan adanya kesadaran dari kita semua untuk bisa mengelola sampah kemasan hasil belanja online dengan baik dan benar. Berikut adalah berbagai tips cara mengelola sampah belanja online yang dapat Anda lakukan:

  1. Usahakan untuk membuka kemasan dengan hati-hati. Simpanlah kemasan plastik atau bubble wrap yang kondisinya masih bagus agar nanti dapat dipergunakan kembali.
  2. Jangan langsung membuang kemasan kardus. Jika kondisinya masih bagus, kardus dapat disimpan untuk digunakan kembali atau dijual ke pengepul kardus bekas agar dapat didaur ulang nantinya. Anda juga dapat memanfaatkan kardus bekas untuk membuat barang-barang kerajinan tangan.
  3. Jika Anda mendapatkan palet kayu yang biasanya menjadi kemasan tambahan untuk melindungi barang yang rawan pecah atau rusak, jangan langsung membuangnya. Kita dapat memanfaatkan kayu palet menjadi barang-barang yang memiliki nilai guna seperti rak dapur, rak bunga, dan rak sepatu.

Itulah berbagai tips dalam mengelola sampah kemasan belanja online dengan baik. Semoga kita sebagai masyarakat cerdas dapat membuat hal-hal tersebut menjadi sebuah kebiasaan ketika kita berbelanja online ya. Karena kesehatan lingkungan sekitar tentunya merupakan tanggung jawab dari kita semua. Yuk kita belanja online ramah lingkungan!

Butuh kemasan ramah lingkungan untuk produkmu namun masih bingung dengan spesifikasi yang cocok? Jangan khawatir! Konsultasikan segera kebutuhan anda dengan FANFEIF sebagai penyedia kemasan yang sudah berpengalaman. Untuk solusi terpercaya dalam memenuhi kebutuhan anda dengan kemasan yang berkualitas:

PT. FANFEIF

ANAK NUSANTARA KARTON

Jl. Mawar RT/RW 003,006

Kelurahan Mustikasari, Kecamatan Mustika Jaya

Bekasi, Indonesia

Telephone:

(021) 8262 6715

0821 1202 0122

Email: fanfeifkarton@yahoo.com

Tidak hanya menjadikan produkmu sebagai ikon, kami juga akan memberikan kesan terbaik bagi kemasan produk anda.

Sumber:

  1. Kompasiana: Cara Bijak Mengelola Sampah Belanja Online.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *