Meski pemerintah sudah melarang penggunaan styrofoam sebagai kemasan makanan, namun nyatanya hingga kini terdapat beberapa penjual makanan, dari mulai pedagang kaki lima bahkan hingga restoran bintang lima yang masih menggunakannya untuk mengemas makanan. Terutama di masa pandemi saat ini yang membuat masyarakat lebih memilih untuk membawa pulang pesanannya (take away) atau memesan melalui jasa online untuk dimakan di rumah. Hal ini tentunya sangat disayangkan, mengingat bahaya yang dapat ditimbulkan dari penggunaan Styrofoam sebagai kemasan makanan.
Styrofoam adalah istilah yang berasal dari merek dagang The Dow Chemical Company yang awalnya merujuk pada jenis busa bernama polystyrene yang digunakan pada industri bangunan. Polystyrene sendiri merupakan polimer hidrokarbon aromatik sintetis (EPS). EPS ditemukan pada awal tahun 1940-an oleh Ray Mcintire setelah melakukan percobaan dengan meniupkan gas ke dalam adonan panas PS. Kemudian istilah tersebut pun mengalami perluasan kepada jenis busa polystyrene wadah piring, gelas, serta kemasan produk makanan lainnya.
Penggunaan styrofoam sebagai kemasan makanan pun kian populer karena harganya yang murah. Selain murah, bahannya yang ringan, mudah dibawa, anti air, serta praktis menjadi kelebihan dari styrofoam sebagai pembungkus makanan. Tidak hanya itu, styrofoam juga dapat menahan suhu makanan agar tetap hangat dalam waktu yang lama. Maka tak heran, styrofoam termasuk ke dalam kelompok plastik yang sering dijadikan wadah makanan atau minuman. Sayangnya, efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan styrofoam sebagai kemasan makanan ini cukup buruk.
Kandungan beberapa zat kimia yang terdapat dalam styrofoam dipercaya berbahaya bagi kesehatan manusia. Di antaranya adalah benzene dan styrene yang telah terbukti dapat menyebabkan penyakit kanker. Bahkan, badan kesehatan dunia, World Health Organization (WHO), telah menyatakan bahwa benzene adalah zat kimia yang bersifat karsinogenik, atau dapat menyebabkan tumbuhnya sel kanker di dalam tubuh. Sedangkan styrene atau stirena jika dikonsumsi berlebihan maka dapat mengurangi produksi sel darah merah yang mengakibatkan fungsi saraf terganggu. Akibatnya, seseorang akan mengalami kelelahan, gelisah, dan susah tidur. Stirena juga dapat mempengaruhi kondisi janin melalui plasenta ibu dan berpotensi mencemari ASI.
Walaupun terlihat tangguh, tetapi bahan styrofoam akan meleleh dan melebur jika bertemu dengan makanan atau minuman panas. Apalagi, jika memanaskan makanan bersama dengan wadah styrofoamnya sekaligus yang malah akan membuat zat polystyrene meleleh lebih banyak dan bercampur bersama makanan yang dipanaskan. Oleh sebab itulah, sebaiknya hindari penggunaan styrofoam untuk mengemas makanan, terutama jika makanan tersebut terlalu panas. Selain itu, jangan menyimpan makanan menggunakan wadah styrofoam dalam waktu yang lama sebab akan semakin banyak jumlah zat yang dapat berpindah ke makanan.
Tidak hanya berbahaya bagi kesehatan manusia, styrofoam juga berdampak buruk bagi lingkungan. Pembuangan limbah styrofoam dapat mencemarkan lingkungan dan menyebabkan global warming, sebab styrofoam baru dapat terurai dalam jangka waktu 500 tahun. Selain sulit terurai, limbah styrofoam dapat terbawa hingga ke laut dan tidak sengaja termakan oleh hewan-hewan laut yang berakibat pada kematian para biota laut. Jadi, sebaiknya usahakanlah untuk menghindari penggunaan styrofoam untuk kemasan makanan dari sekarang.
Nah setelah mengetahui bahaya dari penggunaan styrofoam untuk kemasan makanan, tentunya Anda juga akan lebih menyadari pentingnya menggunakan kemasan makanan yang aman bagi tubuh maupun lingkungan ya. Oleh sebab itu, gunakanlah kemasan-kemasan untuk produk Anda yang sudah terbukti keamanannya ya. Tertarik untuk membuat kemasan produk yang aman bagi kesehatan? Konsultasikan segera kebutuhan kemasan anda dengan FANFEIF sebagai penyedia packaging carton box yang terpercaya. Untuk solusi terbaik dalam memenuhi kebutuhan anda dengan kemasan yang berkualitas:
PT. FANFEIF
ANAK NUSANTARA KARTON
Jl. Mawar RT/RW 003,006
Kelurahan Mustikasari, Kecamatan Mustika Jaya
Bekasi, Indonesia
Telephone:
(021) 8262 6715
0821 1202 0122
Email: fanfeifkarton@yahoo.com
Tidak hanya menjadikan produk anda sebagai ikon, kami juga akan memberikan kesan terbaik bagi kemasan produk anda.
Sumber:
- Klik Dokter: Berbahayakah Mengemas Makanan dengan Styrofoam?
- Halodoc: Bahaya Sering Makan dengan Menggunakan Styrofoam.
- Kumparan: Styrofoam Wadah Pembungkus Makanan yang Berbahaya.