Menilik Sejarah Jasa Pengiriman Barang (PT POS) Di Indonesia

Pertumbuhan e-commerce di era globalisasi saat ini membuat kebiasaan berbelanja masyarakat pun berubah. Perubahan ini juga diikuti dengan meningkatnya aktivitas jasa pengiriman barang. Dengan peningkatan permintaan tersebut, jasa ekspedisi baru pun mulai bermunculan. Meski begitu, ternyata jasa pengiriman barang, khususnya di Indonesia, telah ada sejak jaman dulu loh. Bahkan, aktivitas pengiriman barang merupakan salah satu budaya tertua yang dimiliki oleh manusia.

Menilik sejarah, berdirinya jasa pengiriman pertama di Indonesia dimulai pada masa penjajahan Belanda atau zaman Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) berkuasa di Hindia (Indonesia). Pada masa tersebut, semua orang yang ingin berkirim surat harus menitipkannya ke Stadsherberg atau gedung penginapan kota. Cara ini pun dinilai sangat tidak efektif oleh seorang Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-27 bernama Gustaaf Willem Baron van Imhoff, yang kemudian terusik untuk membuat jasa pengiriman yang jauh lebih efisien, aman, dan terjamin. Hal ini juga melatarbelakangi Van Imhoff untuk membentuk badan-badan agar memperlancar pelayaran bebas dan kegiatan dagang, salah satunya melalui pos.

Akhirnya pada 26 Agustus 1746, bermula dari gagasan Baron van Imhoff, dibangun kantor pos pertama di Indonesia yang terletak di Batavia (sekarang Jakarta). Kantor pos pertama ini didirikan dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi para pedagang dari luar Jawa serta bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Negeri Belanda. Sejak saat itulah pos mulai mengemban peran dan fungsinya untuk melayani publik. Dengan berdirinya kantor pos ini, pengiriman barang pun menjadi lebih efisien sehingga masyarakat jadi semakin merasa aman dan mudah ketika mengirimkan berbagai dokumen penting.

Kemudian setelah empat tahun kantor pos di Batavia didirikan, tepatnya pada tahun 1750, dibangun juga cabang kantor pos di Semarang untuk menciptakan perhubungan pos yang teratur antara kedua tempat tersebut dan mempercepat proses pengiriman. Rute perjalanan pos saat itu melalui kota Karawang, Cirebon, dan Pekalongan. Pembangunan kantor pos cabang di Semarang ini pun semakin memberikan angin segar bagi perkembangan jasa pengiriman di Indonesia dan memberikan dampak positif dengan membantu percepatan pengiriman. Tentunya hal tersebut disambut dengan sangat baik oleh masyarakat.

Pelayanan publik kantor pos di Indonesia pun kian berkembang dengan adanya dukungan dari pembangunan infrastruktur pada masa itu. Hingga pada tahun 1875, Pos Indonesia disatukan dengan dinas telegraf dan berganti nama menjadi Post En Telegraafdienst. Tidak hanya mengalami perubahan nama, peleburan ini juga berdampak pada perpindahan kantor pos pusat yang semula di Gambir, Jakarta, berpindah ke kota Bandung, Jawa Barat. Perpindahan ini pun semakin memudahkan proses pengiriman barang dari tiap daerah, terutama dengan adanya pembangunan jalan dari Jawa Timur hingga Jawa Barat.

Sejak saat itu, Pos Indonesia berkembang dengan pesat hingga akhirnya berubah status menjadi perusahaan negara dan diberi nama PN Postel (Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi).  Namun pada tahun 1965, PN Postel mengalami perubahan nama kembali menjadi PN Pos dan Giro sebagai efek dari perkembangan dan kemajuan sektor komunikasi dan pos. Tiga belas tahun kemudian, Pos Indonesia kembali berganti nama dari PN Pos dan Giro menjadi Perum Pos dan Giro, dengan tujuan untuk memperbaiki hubungan serta kinerja pengiriman baik dalam negeri maupun luar negeri.

Setelah selama 17 tahun berstatus Perusahaan Umum, pada akhirnya tanggal 20 Juni 1995, Pos Indonesia berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero) hingga saat ini. Seiring berjalannya waktu, kini Pos Indonesia pun telah memiliki sekitar 24 ribu titik layanan yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen kecamatan, dan sekitar 42 persen kelurahan/desa, serta 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Dengan perkembangan informasi, komunikasi, dan teknologi yang semakin pesat saat ini, sebanyak lebih dari 3.800 Kantor Pos online sudah dilengkapi electronic mobile pos di beberapa kota besar di Indonesia.

Perkembangan jasa ekspedisi di Indonesia semakin mempermudah masyarakat untuk mengirimkan barang. Ditambah dengan kebiasaan berbelanja online saat ini yang membuat jasa pengiriman barang berperan penting dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Meski kini jasa ekspedisi baru banyak bermunculan, tetapi kita perlu memilih dengan cermat jasa pengiriman barang yang terpercaya agar paket kita dapat sampai di tujuan dengan selamat.

Selain pemilihan jasa ekspedisi yang tepat, kita juga perlu menggunakan kemasan berkualitas untuk menjaga keamanan barang yang akan dikirim. Dengan menggunakan kemasan terbaik maka barang akan terlindungi terutama saat proses pengiriman, sehingga barang dapat sampai di tangan konsumen dalam kondisi yang aman. FANFEIF sebagai penyedia kemasan yang sudah berpengalaman, selalu menggunakan bahan berkualitas dalam membuat kemasan terbaik untuk melindungi produk anda. Untuk solusi terpercaya dalam memenuhi kebutuhan anda dengan kemasan yang berkualitas: 

PT. FANFEIF

ANAK NUSANTARA KARTON

Jl. Mawar RT/RW 003,006

Kelurahan Mustikasari, Kecamatan Mustika Jaya

Bekasi, Indonesia

Telephone:

(021) 8262 6715

0821 1202 0122

Email: fanfeifkarton@yahoo.com

Tidak hanya menjadikan produk anda sebagai ikon, kami juga akan memberikan kesan terbaik bagi kemasan produk anda.

Sumber:

  1. Pos Indonesia: Sejarah Pos.
  2. Union Logistics: Sejarah Berdirinya Jasa Pengiriman Pertama Indonesia.
  3. Tirto ID: Sejarah PT Pos Indonesia: Dari Zaman VOC Hingga Jadi BUMN.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *