Perkembangan teknologi pengemasan saat ini membuat bentuk serta bahan dari kemasan pun semakin beragam, salah satunya kemasan susu. Dari mulai kemasan botol kaca, botol plastik, kaleng, hingga karton kini tersedia agar mempermudah orang untuk mengkonsumsi susu. Beragam kemasan tersebut juga tentunya memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing. Di antara berbagai kemasan itu, kemasan kotak karton menjadi yang paling banyak digunakan saat ini. Namun, apakah kalian tahu bagaimana asal-usul dari kemasan susu kotak?
Menilik sejarah perkembangan pengemasan susu, untuk pertama kalinya susu dijual dalam kemasan botol kaca pada 8 April 1879. Selain untuk menjamin kebersihan, kemasan botol kaca juga dinilai lebih efisien dan lebih sehat. Dahulu, sebelum susu dijual dalam botol kaca, biasanya para pembeli membawa wadah sendiri seperti kendi, ember, gelas, dan wadah apa pun yang mereka miliki ke penjual susu keliling atau perusahaan penjual susu yang kemudian menuangkannya dalam wadah yang dibawa pembeli.
Melihat wadah yang dibawa oleh pembeli tidak terlalu bersih dan higienis, beberapa perusahaan susu pun memiliki ide untuk merevolusi penjualannya dengan menyediakan wadah atau kemasan untuk para pembeli. Perusahaan susu di New York City, Amerika Serikat (AS), bernama Echo Farm Dairy menjadi perusahaan pertama yang melakukan pengemasan susu dalam botol. Mereka memulai dengan mengemasnya dalam botol sendiri dan mengantarnya ke pembeli di sekitar wilayah Litchfield, Connecticut.
Pada saat itu perusahaan susu lainnya belum tertarik untuk mengikuti metode Echo Farm Dairy, mengingat biaya dan potensi kerusakan botol yang besar. Namun, metode kemasan botol kaca ini pun mendapat banyak nilai positif dari konsumen, sebab dinilai lebih bersih dan membuat susu lebih segar. Seiring dengan banyaknya perusahaan yang pada akhirnya mengikuti metode tersebut, kemasan botol kaca pun berkembang menjadi beragam desain, termasuk model yang memiliki loop kawat pada ujungnya.
Umumnya, setelah mendapatkan susu dalam kemasan botol, pembeli akan langsung menuangkannya ke dalam gelas karena susu memiliki umur simpan yang pendek, sehingga konsumen harus segera mengkonsumsinya. Jika sudah habis mereka pun akan mengembalikan botol susu tersebut ketika mereka pergi ke pasar atau saat susu segar dikirim ke rumah mereka oleh tukang susu sebagai penggantinya. Metode ini pun kemudian meningkatkan daya tarik konsumen dan membuat beberapa perusahaan susu mulai mengikutinya. Seiring berjalannya waktu, metode ini pun menyebar ke beberapa negara di seluruh dunia.
Namun, kendala pun mulai muncul ketika sistem pendistribusian susu ke masyarakat sudah lancar. Pasalnya, banyak botol kaca yang pecah, hilang, hingga salah diberikan ke orang lain karena tidak sesuai dengan nama konsumen. Awalnya, botol biasa digunakan hingga 25 kali sebelum harus diganti karena pecah. Pengembalian hilangnya botol ke pabrik pun membutuhkan biaya yang cukup mahal. Selain itu, pabrik susu juga harus mengeluarkan biaya untuk mensterilkan botol kaca setelah pemakaian konsumen.
Akibat mahalnya biaya yang harus dikeluarkan, pabrik susu pun tak membersihkan botol-botolnya. Hal tersebut kemudian membuat para konsumen mulai meragukan kualitas dan kebersihan susu yang dibeli. Lebih buruknya lagi terdapat tukang susu yang membagi 1 liter susu ke dalam dua botol yang belum dibersihkan hanya untuk memenuhi pesanan konsumen. Permasalahan ini pun mendapatkan kritikan keras dari para pelanggan.
Sifat dari kemasan botol kaca yang mudah pecah inilah yang kemudian memunculkan ide pembuatan susu kotak. Bermula dari kisah John Van Wormer di Ohio, Amerika Serikat, yang secara tidak sengaja menjatuhkan botol susu dari kaca sehingga membuat botolnya pecah dan susu pun tumpah dimana-mana. Dari sinilah ia mendapatkan ide membuat kemasan kotak untuk menyimpan susu dari bahan karton.
Pada tahun 1915, John Van Wormer menciptakan kotak susu untuk pertama kalinya dengan nama “pure-pak” yang berarti kotak sekali pakai. Namun, setelah kotak susu itu jadi perjuangan ia pun belum selesai. Wormer harus menyempurnakan kotak susunya agar dapat dibuat secara massal dengan menggunakan mesin pabrik. Selain itu, Wormer pun harus berusaha agar kemasan susu kotaknya ini dapat diterima masyarakat yang telah terbiasa menyimpan susu di botol kaca.
Akhirnya setelah 10 tahun perjuangan John Van Wormer pun berbuah manis. Susu dengan kemasan kotak buatannya sudah dapat diproduksi secara massal dan mulai diterima masyarakat. Bahkan pada tahun 1950, perusahaan Wormer dapat memproduksi 20 juta susu kotak dalam sehari. Tidak hanya lebih kuat, kemasan kotak karton dinilai lebih ringan sehingga praktis dan dapat dibawa kemana-mana. Selain itu, susu kotak juga pada saat itu lebih hemat tempat ketika berada di truk susu.
Seiring berjalannya waktu, kemasan susu kotak pun terus mengalami perkembangan. Mulai dari yang dibentuk dengan unik agar terlihat lebih menarik hingga dibuat dengan bentuk yang lebih ekonomis sehingga susu mudah dituangkan. Hal ini tentunya didorong oleh kemajuan teknologi metode pengemasan yang semakin maju dan persaingan industri pangan yang semakin ketat. Para produsen pun dituntut untuk dapat berlomba-lomba membuat kemasan yang bisa menarik para calon pembeli.
Mengapa sebuah kemasan dari sebuah produk itu penting? Karena kemasan menjadi kesan pertama dari sebuah produk yang akan diterima oleh konsumen. Bahkan dari sebuah kemasan, anda dapat membuat konsumen menjadi pelanggan setia dari produk Anda. Ingin membuat kesan terbaik untuk produk Anda? Konsultasikan segera kebutuhan carton box Anda dengan FANFEIF sebagai penyedia packaging custom box yang terpercaya. Untuk solusi terbaik dalam memenuhi kebutuhan Anda dengan kemasan yang berkualitas:
PT. FANFEIF
ANAK NUSANTARA KARTON
Jl. Mawar RT/RW 003,006
Kelurahan Mustikasari, Kecamatan Mustika Jaya
Bekasi, Indonesia
Telephone:
(021) 8262 6715
0821 1202 0122
Email: fanfeifkarton@yahoo.com
Tidak hanya menjadikan produkmu sebagai ikon, kami juga akan memberikan kesan terbaik bagi kemasan produk Anda.
Sumber:
- Tribun News: Fakta Minuman – Terungkap! Inilah Ide Awal Pembuatan Susu Kotak, Alasannya Tak Disangka.
- Majalah Prosa Online: Sejarah Susu Kotak.
- Kompas: 8 April 1879 Saat Susu Dijual Dalam Botol Untuk Kali Pertama.