Kemasan menjadi salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam membangun sebuah produk. Kemasan berasal dari kata kemas yang berarti teratur (terbungkus) rapi dan bersih. Dalam pengertian lain, kemasan merupakan hasil mengemas atau bungkus pelindung dagang (niaga). Kemasan diartikan sebagai wadah atau pembungkus, bagi produk pangan, kemasan mempunyai peranan penting dalam upaya mempertahankan mutu dan keamanan pangan serta meningkatkan daya tarik produk.
Secara umum, fungsi pengemasan pada produk pangan adalah sebagai berikut:
- Mewadahi produk selama distribusi dari produsen hingga ke tangan konsumen agar produk tidak tercecer, terutama untuk bahan pangan berupa cairan, pasta, atau butiran.
- Melindungi dan mengawetkan produk, seperti melindunginya dari sinar ultraviolet, panas, kelembaban udara, oksigen, benturan, kontaminasi dari kotoran dan mikroba yang dapat merusak dan menurunkan mutu dari produk itu sendiri.
- Menjadi identitas produk. Kemasan dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada kemasan.
- Meningkatkan efisiensi. Dengan menggunakan kemasan maka akan memudahkan perhitungan (contoh: satu kemasan berisi 10 bungkus, 1 lusin, 1 gross, dsb), pengiriman, dan penyimpanan.
- Melindungi pengaruh buruk dari luar dan dari produk di dalamnya. Misalnya, jika produk di dalamnya memiliki aroma yang tajam atau berbahaya seperti air keras, gas beracun, dan produk yang dapat menularkan warna. Dengan kemasan maka produk-produk lain di sekitarnya dapat terlindungi.
Seiring dengan teknologi pengemasan yang semakin canggih, berbagai bentuk dan jenis kemasan pun mulai bermunculan. Tidak hanya dibedakan sesuai bahan pembuatnya, kemasan pun kini diklasifikasikan ke berbagai macam dan jenis, salah satunya adalah berdasarkan sifat perlindungannya terhadap lingkungan. Berikut adalah klasifikasi kemasan berdasarkan sifat perlindungan terhadap lingkungan:
- Kemasan Hermetis (Tahan Uap dan Gas)
Kemasan hermetis merupakan wadah yang secara sempurna tidak dapat dilalui oleh gas, udara, maupun uap air, sehingga selama masih hermetis wadah ini tidak dapat dilalui oleh bakteri, kapang, ragi, dan debu. Kata “hermetis” sendiri dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) berarti kedap sekali hingga tidak dapat kemasukan udara atau dalam kata lain kedap udara. Wadah atau kemasan yang biasanya digunakan untuk pengemasan secara hermetis adalah kaleng, botol, dan gelas. Namun, penutupan atau penyumbatan yang salah dapat mengakibatkan wadah tidak lagi hermetis karena masih dapat ditembus uap air atau gas. Oleh sebab itu, pastikan kemasan tersebut tertutup dan tersumbat dengan baik secara hermetis.
Pengalengan secara hermetis memungkinkan makanan dapat terhindar dari kebusukan, perubahan kadar air, perubahan cita rasa, serta kerusakan akibat oksidasi. Produk pangan atau makanan yang harus dikalengkan secara hermetis diantaranya adalah produk sayur-mayur, daging, makanan laut, susu, dan lain-lain. Namun perlu diingat, kemasan hermetis masih bisa memberikan bau yang berasal dari wadah itu sendiri, misalnya pada wadah kaleng yang tidak berenamel.
- Kemasan Tahan Cahaya
Kemasan tahan cahaya merupakan wadah yang tidak bersifat transparan, seperti kemasan yang terbuat dari logam, kertas, dan foil. Biasanya untuk melindungi dari cahaya matahari, botol atau wadah gelas dibuat gelap atau keruh. Kemasan tahan cahaya sangat cocok untuk bahan atau produk pangan yang mengandung lemak, vitamin tinggi, dan makanan yang difermentasi, sebab cahaya dapat mengaktifkan reaksi kimia dan aktivitas enzim pada produk-produk pangan dengan jenis tersebut.
- Kemasan Tahan Suhu Tinggi
Kemasan tahan suhu tinggi merupakan jenis wadah yang digunakan untuk produk atau bahan pangan yang memerlukan proses pemanasan, sterilisasi, atau pasteurisasi. Umumnya jenis kemasan ini terdiri dari wadah yang terbuat dari alumunium foil, logam, dan kaca. Contoh kemasan yang tahan suhu tinggi adalah plastik PE, alufo, tetra pak, dan lain-lain.
Selain melindungi produk di dalamnya, kemasan juga hendaknya bersahabat dengan lingkungan, baik dilihat dari bahan pengemas yang digunakan, cara pembuatan, pengoperasian, dan limbah kemasan. Sesuai dengan pedoman ISO 14000, lingkungan hidup berkaitan sangat erat dengan pengemasan. Manfaat penyimpanan bahan pangan sendiri meliputi 3 hal utama, yaitu:
- Mempertahankan atau mengurangi susut (kehilangan) kuantitatif atau susut bobot (volume).
- Mempertahankan susut kualitatif atau mempertahankan mutu agar bahan atau produk pangan memenuhi standar mutu yang ada, mempunyai nilai nutrisi yang baik, aman untuk dikonsumsi dan tidak menimbulkan gangguan kesehatan, baik yang akut maupun yang menahun.
- Mempertahankan nilai ekonomi dari produk pangan yang disimpan.
Agar bahan pangan yang akan dikonsumsi bisa sampai kepada konsumen dengan baik dan masih menarik, maka diperlukan pengemasan yang tepat. Untuk menentukan kemasan yang tepat untuk produk Anda tentunya diperlukan pertimbangan dari berbagai aspek, terutama penyesuaian kemasan dengan sifat produk di dalamnya. Namun, jika Anda masih bingung dengan spesifikasi kemasan yang cocok untuk produk Anda, kini Anda tak perlu khawatir! Konsultasikan segera kebutuhan anda dengan FANFEIF sebagai penyedia kemasan yang sudah berpengalaman. Untuk solusi terpercaya dalam memenuhi kebutuhan anda dengan kemasan yang berkualitas:
PT. FANFEIF
ANAK NUSANTARA KARTON
Jl. Mawar RT/RW 003,006
Kelurahan Mustikasari, Kecamatan Mustika Jaya
Bekasi, Indonesia
Telephone:
(021) 8262 6715
0821 1202 0122
Email: fanfeifkarton@yahoo.com
Tidak hanya menjadikan produkmu sebagai ikon, kami juga akan memberikan kesan terbaik bagi kemasan produk anda.
Sumber:
- KBBI: Hermetis.
- Jurnal Fakultas Desain: Benny Rahmawan Noviadji, Desain Kemasan Tradisional Dalam Konteks Kekinian.
- Modul 1: Prof. Dr. Ir. Rizal Syarief, M.S., DESS, Pengemasan dan Perlindungan Mutu Bahan Pangan.
- Duniakumu: Teknologi Pengemasan, Pengertian Pengemasan, Fungsi dan Peran Pengemasan, Klasifikasi Serta Jenis-Jenis Kemasan.