Persoalan sampah menjadi salah satu permasalahan dunia yang sulit untuk terselesaikan hingga saat ini. Tidak hanya di negara berkembang, beberapa negara maju juga pun masih mengalami kesulitan dalam pengelolaan sampah. Namun, kesadaran masyarakat di negara-negara maju yang cukup tinggi, diikuti dengan ketatnya peraturan tentang tata cara pembuangan sampah, serta didukung adanya teknologi canggih, membuat banyak negara maju dapat mengelola sampahnya dengan baik. Sayang hal tersebut masih belum dapat diikuti oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Untuk dapat mengatasi masalah sampah ini, diperlukan adanya kesadaran dan dukungan dari seluruh masyarakat, sebab kita pun bertanggung jawab pada sampah yang kita buat secara sadar. Membuang sampah di tempat sampah saja kini tidaklah cukup, kita perlu memilah dan menyalurkannya ke tempat yang tepat sebagai salah satu upaya menjaga lingkungan. Meski kini di berbagai tempat umum di Indonesia sudah banyak menyediakan tempat sampah yang memisahkan antara sampah organik dan anorganik, tetapi nyatanya sampah-sampah tersebut tetap disatukan pada saat diangkut oleh petugas kebersihan.
Mungkin tidak banyak yang tahu, tetapi jika sampah-sampah tidak dipisahkan terlebih dahulu dan bercampur sehingga menumpuk di TPA (Tempat Pemrosesan Akhir), maka akan menimbulkan gas beracun yang mengakibatkan terjadinya efek rumah kaca. Masalah efek rumah kaca ini sendiri seperti bom waktu yang menjadi salah satu faktor besar pada perubahan iklim yang akhir-akhir ini kerap terjadi. Oleh sebab itulah, dibutuhkan kesadaran diri masing-masing untuk menangani dan mengurangi sampah-sampah yang berada di sekitar kita.
Salah satu langkah mudah yang dapat kita lakukan untuk mengatasi persoalan sampah adalah memilah dan mengelola sampah yang ada di rumah kita. Berikut adalah beragam tips cara memilah dan mengolah sampah di rumah yang baik dan benar:
- Memisahkan sampah organik dan anorganik
Sebenarnya pemerintah sendiri telah menghimbau seluruh masyarakat untuk memisahkan sampah organik dan anorganik. Namun, sayangnya masih banyak di antara masyarakat yang masih belum tahu cara membedakan atau memilah sampah organik dan anorganik dengan benar. Secara sederhana, sampah organik adalah sampah yang bisa terurai di alam, sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang memerlukan waktu yang sangat lama untuk bisa terurai. Sebenarnya terdapat berbagai kategori lagi untuk setiap jenis sampah tersebut yang juga memiliki cara pengolahan yang berbeda-beda.
- Memilah antara sampah plastik, kertas, kemasan tetra pack, elektronik, kaleng, dan beling
Setelah memisahkan antara organik dan anorganik maka langkah selanjutnya adalah memilah kembali sampah tersebut sesuai dengan bahan pembuatnya. Tidak seperti sampah organik, sampah anorganik memiliki banyak kategori turunan lagi, sebab perlakuan untuk mengolah sampah ini pun berbeda-beda. Beberapa kategori turunan sampah anorganik ini antara lain plastik (termasuk kantong kresek, kemasan plastik, dsb), kertas, kemasan tetra pack, elektronik, kaleng, dan beling atau kaca. Dengan memilah jenis sampah sesuai dengan kategori tersebut maka akan memudahkan bank sampah untuk mengolah sampah yang ditampung oleh mereka.
- Mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos
Setelah selesai memilah sampah anorganik sesuai dengan kategori turunan atau bahan pembuatnya, maka kini giliran sampah organik yang perlu kita pilah. Cara memilah sampah organik di rumah adalah dengan memisahkan mana sampah yang bisa dengan cepat di kompos dan mana yang tidak. Umumnya, sampah sisa makanan dan dedaunan akan dipisah dengan sampah lain seperti tulang, cangkang telur, dan ranting, sebab sampah organik tersebut lebih lama diurainya. Sementara itu, sampah sisa makanan serta daun lebih cepat terurai dan digunakan sebagai pupuk tanaman. Dengan mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos, tidak hanya akan sangat mengurangi beban tempat pembuangan akhir sampah, namun juga dapat memperpanjang kebermanfaat makanan yang sudah tidak dikonsumsi.
- Menyerahkan sampah anorganik ke lembaga pengelolaan sampah
Setelah selesai memilah sampah organik dan anorganik berdasarkan kategori masing-masing, maka yang perlu kita lakukan selanjutnya adalah menyerahkan sampah anorganik tersebut ke lembaga pengelolaan sampah. Saat ini terdapat beberapa bank sampah yang siap menampung sampah-sampah yang berasal dari limbah rumah tangga. Bank sampah sendiri merupakan suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah ini nantinya akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah.
- Mendaur ulang sampah anorganik menjadi barang berguna
Nah jika Anda kesulitan menemukan lembaga pengelolaan sampah terdekat, hal lain yang dapat Anda lakukan adalah mendaur ulang sampah anorganik menjadi barang berguna. Misalnya, plastik bekas kemasan sabun cuci atau makanan ringan yang dapat digunakan sebagai pengganti polybag untuk menanam tanaman, atau kaleng bekas susu yang dapat dijadikan tempat sendok maupun pot. Memanfaatkan sampah anorganik menjadi barang berguna kembali merupakan cara memilah sampah yang bijak agar nilai suatu barang menjadi lebih bermanfaat.
Dengan memilah sampah secara baik dan benar maka kita dan lingkungan sekitar kita akan mendapatkan beberapa manfaat, diantaranya adalah:
- Sampah kering dan sampah basah tidak bercampur, sebab jika kedua jenis sampah ini tercampur maka akan menjadi sarang bakteri dan menimbulkan bau tidak sedap.
- Menghindari material-material berbahaya yang tercampur (seperti sampah elektronik, obat-obatan, dan lain-lain).
- Mempermudah dalam pengelolaan dan daur ulang sampah.
- Meminimalisir sampah-sampah yang akan berakhir di TPA.
Sampah membuat bumi kita kotor dan mengancam berbagai kehidupan makhluk hidup di sekitar kita. Bahkan, sampah dapat menyebabkan berbagai bencana alam seperti banjir. Kita pun akan kesulitan mendapatkan udara (oksigen) yang bersih jika bumi kita masih tertutup sampah. Oleh sebab itu, tidak hanya harus dapat memilah dan mengelola sampah dengan baik dan benar, tetapi sebaiknya kita juga mulai mengurangi jumlah sampah dengan cukup membeli barang yang dibutuhkan dan menggunakan produk ramah lingkungan, terutama dalam kemasan yang menjadi salah satu penyumbang terbesar dari sampah.
Karton box merupakan salah satu jawaban bagi Anda yang mencari dan ingin menggunakan kemasan produk yang ramah lingkungan. Selain terbuat dari bahan yang ramah lingkungan serta mudah terurai, kemasan karton juga dapat digunakan kembali jika sudah tidak terpakai. Butuh kemasan ramah lingkungan untuk produk Anda namun masih bingung dengan spesifikasi yang cocok? Jangan khawatir! Konsultasikan segera kebutuhan Anda dengan FANFEIF sebagai penyedia kemasan yang sudah berpengalaman. Untuk solusi terpercaya dalam memenuhi kebutuhan Anda dengan kemasan yang berkualitas:
PT. FANFEIF
ANAK NUSANTARA KARTON
Jl. Mawar RT/RW 003,006
Kelurahan Mustikasari, Kecamatan Mustika Jaya
Bekasi, Indonesia
Telephone:
(021) 8262 6715
0821 1202 0122
Email: fanfeifkarton@yahoo.com
Tidak hanya menjadikan produk Anda sebagai ikon, kami juga akan memberikan kesan terbaik bagi kemasan produk Anda.
Sumber:
- PopMama: 7 Cara Memilah Sampah di Rumah yang Benar.
- Zerowaste: Bagaimana Cara Memilah Sampah di Rumah?