Cuaca tak menentu yang saat ini kerap terjadi merupakan salah satu dampak dari pemanasan global atau yang lebih dikenal dengan global warming. Fenomena global warming sendiri merupakan terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Meningkatnya suhu global ini kemudian menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi.
Menurut para ilmuwan, sejumlah aktivitas manusia berkontribusi terhadap pemanasan global dengan menambahkan gas rumah kaca dalam jumlah yang berlebihan ke atmosfer. Gas rumah kaca seperti karbon dioksida tersebut kemudian menumpuk di atmosfer dan menyimpan panas yang biasanya akan keluar ke atmosfer. Dari beberapa penyebab terjadinya global warming yang diakibatkan oleh aktivitas manusia, tumpukan sampah plastik yang tidak terkendali merupakan salah satunya.
Tidak hanya menyebabkan pencemaran lingkungan, namun sampah plastik atau polusi plastik juga menjadi sebuah ancaman global. Menurut penelitian, plastik dapat mengeluarkan gas metana dan etilen ketika terkena sinar matahari dan berakibat merusak lingkungan. Sementara itu, gas metana alami maupun buatan merupakan penyebab utama dari terjadinya perubahan iklim, yang juga berhubungan dengan peningkatan pemanasan global. Jika pemanasan terus berlangsung, bukan tidak mungkin seluruh es di kutub pun akan mencair sehingga manusia akan kesulitan mencari tempat tinggal akibat volume air terus meningkat.
Sayangnya, di tengah ancaman pemanasan global ini, tren konsumsi kemasan plastik sekali pakai terus meningkat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan produksi air minum dalam kemasan, di mana sebesar 40% dari produksinya berupa air dalam botol. Tentunya gaya hidup tersebut pun berbahaya bagi lingkungan dan perlu untuk kita tinggalkan. Selain itu, berikut adalah berbagai alasan agar kita dapat menghindari kemasan sekali pakai, khususnya plastik:
- Mencemari air dan tanah di lingkungan sekitar.
Sebuah penelitian menemukan bahwa jumlah sampah plastik yang memasuki lautan setiap tahun melebihi 4,8 juta ton. Pembuangan plastik tersebut tersebar di seluruh dunia dari 192 negara dengan batas pantai. Tidak hanya itu, kemasan sekali pakai, terutama yang terbuat dari plastik, tidak hanya mencemari sungai, danau, dan laut, tetapi juga bisa mencemari tanah. Sebab sampah dari kemasan sekali pakai ini tidak hanya dibuang di perairan saja, namun juga dikubur di dalam tanah. Sementara itu, sifat plastik yang sukar didaur ulang inilah yang semakin menyebabkan pencemaran pada air dan juga tanah di lingkungan sekitar.
- Berbahaya bagi kesehatan manusia.
Selain mencemari air dan tanah, kemasan sekali pakai khususnya plastik juga berbahaya bagi kesehatan manusia. Nyatanya, beberapa bahan kimia dari kemasan sekali pakai seperti PCB (Polychlorinated Biphenyl) dan PAH (Polycyclic Hydrocarbon Aromatic) dapat mengganggu fungsi normal dan mengacaukan hormon di dalam tubuh manusia.
- Merusak keseimbangan ekosistem laut.
Setidaknya terdapat sekitar 12,7 juta ton sampah plastik yang berakhir di lautan dan mengendap hingga merusak keseimbangan ekosistem lautan. Maka tak heran, dalam beberapa tahun terakhir ini, ditemukan banyak hewan laut yang mati secara mendadak, seperti ikan paus yang mati di Pulau Kapota, Wakatobi, pada 18 November 2018 lalu. Mirisnya, kematian hewan laut tersebut disebabkan oleh keracunan limbah plastik. Di dalam perutnya banyak ditemukan sampah plastik, mulai dari plastik makanan, plastik belanja, sampai botol minuman sekali pakai.
- Menghasilkan limbah.
Saat ini, terdapat sekitar 46.000 hingga 1.000.000 fragmen plastik yang mengambang dalam setiap mil persegi lautan di seluruh dunia. Hal ini merupakan hasil dari proses pembuatan kantong plastik yang menghasilkan limbah berupa potongan-potongan kecil dari bahan-bahan yang berakhir atau dibuang ke lautan. Limbah tersebut yang kemudian dikonsumsi oleh hewan-hewan yang ada di laut dan menyebabkan para hewan tersebut pun mati.
- Membutuhkan waktu ratusan tahun untuk dapat terurai.
Seperti yang kita semua tahu, plastik merupakan sampah yang sulit untuk didaur ulang. Dibutuhkan waktu ratusan tahun untuk membuatnya dapat terurai kembali. Meski saat ini beberapa home industry telah mencoba mendaur ulang sampah plastik, namun perbandingannya sangat kecil dibandingkan jumlah kemasan plastik sekali pakai yang beredar di masyarakat. Bahkan, diperkirakan jumlah sampah plastik yang dapat didaur ulang hanya mencapai 9% dari total sampah di seluruh dunia. Menurut data yang ada, produksi plastik telah dimulai sekitar 60 tahun yang lalu, dan hingga saat ini jumlahnya sudah lebih dari 8,3 miliar metrik ton.
Jika bumi diibaratkan sebagai manusia, keadaan bumi kita saat ini sudah tidak sehat. Tidak terhitung sudah berapa banyak polusi yang disebabkan oleh kendaraan, pabrik-pabrik, limbah rumah tangga, dan lain-lain. Sampah plastik merupakan salah satu penyebabnya. Sebagai manusia yang tinggal di bumi ini, tentunya kita memiliki peran dan tanggung jawab bersama untuk menjaga bumi tetap sehat.
Satu-satunya kunci untuk mengatasi masalah sampah kemasan sekali pakai (khususnya plastik) adalah mengurangi tingkat konsumsinya. Sebab daur ulang (recycle) tidak akan pernah cukup sebagai satu-satunya solusi. Oleh sebab itu, dibutuhkan penerapan kebijakan yang lebih tegas dari pemerintah baik bagi produsen maupun konsumen untuk pengurangan penggunaan kemasan sekali pakai. Yuk kita kurangi penggunaan kemasan sekali pakai dan beralih ke kemasan ramah lingkungan dari sekarang!
Butuh kemasan ramah lingkungan untuk produk Anda namun masih bingung dengan spesifikasi yang cocok? Jangan khawatir! Konsultasikan segera kebutuhan Anda dengan FANFEIF sebagai penyedia kemasan yang sudah berpengalaman. Untuk solusi terpercaya dalam memenuhi kebutuhan Anda dengan kemasan yang berkualitas:
PT. FANFEIF
ANAK NUSANTARA KARTON
Jl. Mawar RT/RW 003,006
Kelurahan Mustikasari, Kecamatan Mustika Jaya
Bekasi, Indonesia
Telephone:
(021) 8262 6715
0821 1202 0122
Email: fanfeifkarton@yahoo.com
Tidak hanya menjadikan produkmu sebagai ikon, kami juga akan memberikan kesan terbaik bagi kemasan produk anda.
Sumber:
- Kompas.com: KLHK: Produsen Wajib Batasi Kemasan Plastik Sekali Pakai.
- Pop Mama: 6 Alasan Penggunaan Tas Plastik Sekali Pakai Dilarang!
- Greenpeace: Mengurangi Konsumsi Kemasan Plastik Sekali Pakai Adalah Kunci.