Kemasan karton yang bergelombang maupun yang tidak berbahan dasar kertas daur ulang. Faktor ini yang menjadikan kemasan karton sebagai kemasan produk yang ramah lingkungan karena memanfaatkan bahan bekas yang sudah tidak terpakai. Proses daur ulang kertas adalah salah satu proses yang paling penting dalam melestarikan lingkungan. Berbagai masalah lingkungan seperti banjir dan longsor merupakan dampak buruk dari penebangan pepohonan. Salah satu pemanfaatannya digunakan untuk pembuatan kertas. Karena itu, proses daur ulang kertas penting untuk dilakukan, mengingat pemakaian kertas tidak berkurang secara signifikan meski kini sudah memasuki era digital. Selain produsen, konsumen juga dihimbau agar lebih bijak dalam memilih segala sesuatu yang berhubungan dengan kertas demi menjaga kelestarian lingkungan. Menurut GNFI, konsumsi kertas di Indonesia per kapita adalah sebesar 27 kg/orang/tahun. Atau dapat dikatakan bahwa 11 rim/11 batang pohon dengan jumlah sampah kertas di Indonesia per hari mencapai 17 ribu ton. Ternyata tidak sampai di situ, untuk memproduksi satu kilogram kertas dibutuhkan air sebanyak 324 liter, dan juga menghasilkan limbah padat dan cair yang tidak sedikit. Maka dari itu, proses daur ulang kertas ini menjadi vital. Keunggulan dari proses daur ulang kertas bukan hanya dapat dilakukan sebanyak satu kali saja, namun bisa berkali-kali bahkan hingga tujuh kali. Yang membatasi proses pendauran ulang kembali hanya pada serat kertas saja di mana setelah berkali-kali didaur ulang, serat pun semakin pendek yang akan sulit untuk didaur ulang kembali. Jika sudah tidak dapat didaur ulang kembali, kertas dapat digunakan sebagai bahan pembuat kompos. Keuntungan lainnya dari proses kertas daur ulang yaitu membutuhkan energi yang lebih sedikit daripada proses produksi kertas baru. Indikatornya bahwa proses daur ulang kertas ternyata bisa menyelamatkan hingga 17 pohon dari penebangan (Purdue Research Foundation and US Environmental Protection Agency, 1996). Selain itu, penggunaan 7.000 galon air, 380 galon minyak, 3,3 yard kubik atau sekitar 2,52 kilometer kubik ruang tempat pembuangan akhir (TPA), dan 4.000 KwH energi pun dapat diminimalisir (Onondaga Resource Recovery Center). Lalu seperti apa proses daur ulang kertas tersebut?
Secara garis besar, proses daur ulang kertas terbagi dalam lima tahapan, yaitu pengumpulan, pemilahan, peleburan, penghilangan tinta dan terakhir proses pengeringan. Dimulai dari pengumpulan (collection), proses baru bisa berjalan setelah materi terkumpul cukup. SUmber utamanya adalah dari para pengepul kertas bekas, koran dan majalah bekas, mayoritas kertas yang didaur ulang berasal dari sumber industri dan komersial karena paling bersih dan paling ekonomis untuk dikumpulkan.
Adapun sistem pengumpulan yang beroperasi harus hemat biaya dan diatur secara efisien, sehingga volume serta kualitas kertas untuk didaur ulang dapat terjaga.
Proses berikutnya disebut dengan sorting atau transportion yaitu proses pemilihan kertas. Pada proses ini kualitas kertas akan diukur dan dinilai. Kertas bekas akan diklasifikasikan sesuai dengan dengan kualitas yang sama akan digabungkan. Untuk mempermudah sistem pengekstrasian dari pulp, oleh karena itu dibutuhkan jumlah serat yang sama. Kemudian kertas tersebut diangkut ke fasilitas daur ulang pabrik kertas, di mana kuantitas dan kualitas (kebersihan dan jenis) kertas diukur. Setelah itu, kertas yang diperoleh akan pilah berdasarkan permukaan dan strukturnya. Tahap pemilihan dianggap tahapan penting, karena berbagai nilai bahan kertas diproduksi berdasarkan bahan yang diperoleh kembali. Setelah proses pemilahan selesai, dilanjutkan dengan yang disebut proses bubur atau shredding and pulping. Dalam proses ini kertas diparut secara halus untuk memecah bahan menjadi potongan-potongan kecil. Hasilnya dicampur dan dolah dengan penambahan air dalam jumlah besar dan bahan kimia lain seperti hidrogen peroksida, natrium hidroksida, dan natrium silikat guna yang berfungsi untuk memecah serta memisahkan serat-serat kertas. Hasilnya akan terlihat seperti larutan bubur atau dikenal sebagai pulp, sehingga disebut pulping. Bahan ini memiliki konsistensi oatmeal dan merupakan bahan mentah yang nantinya digunakan untuk membuat kertas. Pulp ini kemudian akan masuk ke dalam proses screening pulp yang berfungsi memisahkan padatan. Proses ini menggunakan screen dalam suspensi pulp.
Proses berikutnya dikenal dengan proses penghilangan tinta atau de-inking yaitu proses menambahkan pulp ke tangki apung, di mana bahan kimia dan gelembung udara di dalamnya akan menghilangkan pewarna sekaligus tinta. Hidrogen peroksida dan bahan pemutih lainnya pun dapat ditambahkan untuk lebih meningkatkan warna putih pada kertas. Langkah ini secara terus menerus memutihkan pulp hingga proses akhir siap dilakukan. Proses kemudian ditutup dengan tahap pengeringan.
Untuk berbagai kebutuhan produk kemasan, konsultasikan segera kebutuhan Anda dengan FANFEIF sebagai penyedia kemasan yang sudah berpengalaman. Untuk solusi terpercaya dalam memenuhi kebutuhan Anda dengan kemasan yang berkualitas:
PT FANFEIF ANAK NUSANTARA KARTON
Jl. Mawar RT/RW 003,006
Kelurahan Mustikasari, Kecamatan Mustika Jaya Bekasi, Indonesia
Telephone: (021) 8262 6715 / 0821 1202 0122 Email: fanfeifkarton@yahoo.com