Waspada Belanja Online Dan Efek Terhadap Lingkungan

Pada masa pandemi, belanja secara daring menjadi pilihan utama konsumen. Kemudahan yang didapatkan tanpa bertemu secara langsung, selain mengurangi biaya transaksi juga turut memutus rantai penyebaran virus covid-19. Kebiasaan yang terus terbawa hingga sekarang hingga belanja secara daring lebih diminati daripada belanja secara luring. Harga lebih murah, pilihan lebih banyak, tanpa batasan daerah atau negara sekalipun hingga biaya transaksi seperti transportasi yang tidak perlu lagi dikeluarkan oleh konsumen menjadi faktor-faktor yang menyebabkan konsumen memilih belanja melalui marketplace online. Sayangnya, tanpa disadari berbelanja di e-commerce memiliki sisi negatif yang justru dampaknya lebih besar. Sampah plastik dari kemasan. Menawarkan berbagai kemudahan dan kepraktisan, belanja di e-commerce tanpa disadari membuat jumlah sampah plastik meningkat. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh LIPI menemukan bahwa aktivitas belanja daring meningkat hingga 62% di wilayah DKI Jakarta saja belum di daerah di Indonesia lainnya yang turut berkontribusi menumpuknya sampah plastik. Aktivitas belanja tersebut kemudian menjadi penyebab sampah plastik meningkat karena 96% kemasan menggunakan bahan dari plastik. Tumpukan sampah plastik sangat membahayakan lingkungan karena plastik tidak mudah terurai dan memerlukan waktu hingga 500 tahun untuk bisa terurai sempurna. Yang lebih berbahaya adalah kandungan bahan kimia yang ada pada plastik juga bisa mencemari air, tanah, dan bahkan udara akibat dari  pengolahan sampah plastik secara sembarangan. Permasalahan limbah plastik memang tidak dapat diselesaikan oleh satu atau dua pihak saja. Diperlukan semua pihak terkait bekerjasama dan bergerak bersama untuk bisa mengatasi masalah ini secara tuntas. Hal ini perlu dimulai dari kita sebagai konsumen dengan cara yang sederhana seperti mengurangi penggunaan plastik. Atau para pelanggan belanja online bisa mencoba untuk menyiasatinya dengan belanja banyak barang sekaligus dalam satu waktu agar tidak terlalu sering berbelanja dalam kurun waktu tertentu. Ada baiknya lagi jika berbelanja cukup di satu toko yang menyediakan banyak kebutuhan. Cara lainnya adalah belanja di toko yang menyediakan kemasan karton agar lebih ramah lingkungan.  

Sumber:

https://www.liputan6.com/bisnis/read/4454386/lipi-jumlah-sampah-plastik-melonjak-selama-pandemi-covid-19
https://en.antaranews.com/news/168984/putting-the-lid-on-plastic-waste-from-e-commerce-packaging
https://katadata.co.id/ariayudhistira/analisisdata/6143540c50b02/bahaya-lingkungan-di-balik-maraknya-belanja-online

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *