Seperti kita ketahui sebelumnya bahan dasar dari karton kemasan adalah kertas. Sumber bahan utama kertas berasal dari kayu dari pohon. Sebelum kita membahas bagaimana proses kayu pohon menjadi kertas, perlu diketahui dulu bahwa tidak semua jenis pohon bisa diolah menjadi bahan baku kertas. Hanya jenis-jenis pohon tertentu yang bisa diolah. Seperti pohon Pinus, Papyrus, Akasia, Bambu dan Mullbery. Contohnya seperti pohon Akasia yang memiliki serat sesuai dengan yang dibutuhkan untuk bahan pembuatan kertas. Biasanya pohon Akasia dapat dipanen saat berumur 25 tahun sampai 50 tahun. Namun dengan iklim yang baik seperti di Indonesia, memungkinkan Akasia tumbuh lebih subur, sehingga dapat dipanen setelah berumur 5 tahun. Menariknya lagi dari pohon Akasia, yaitu seratnya tidak hanya dimanfaatkan untuk bahan pembuat kertas, juga dimanfaatkan untuk bahan pembuatan kardus. Berbeda lagi dengan pohon Papyrus yang merupakan tanaman air sudah dikenal sebagai bahan pembuat kertas sejak jaman dahulu. Kulit halus Papyrus cocok digunakan untuk membuat kertas. Begitu juga dengan pohon Mullberry yang dikenal sebagai bahan kertas khas Indonesia. Kertas berbahan dasar pohon ini , dulu disebut Daluang dan ternyata sudah digunakan sejak abad ke – 9. Dari negeri Tiongkok bahan kertas dari pohon bambu mendominasi sebagian besar pohon penghasil kertas dari China karena pohon bambu mudah tumbuh dengan cepat dan banyak sehingga tidak akan kesulitan untuk mencari bahan baku kertas.
Lalu bagaimana kertas yang berasal dari jenis-jenis pohon di atas diolah menjadi kertas? Langkah awalnya setelah menentukan jenis pohon yang akan digunakan, kayu yang diambil dari hutan produksi kemudian dipotong – potong. Kayu hasil potongan ini yang dikenal log. Untuk melunakan, log disimpan di tempat penampungan selama beberapa bulan sebelum diolah. Proses selanjutnya disebut De Barker atau pengulitan agar mudah dipotong-potong menjadi ukuran kecil (chip). Proses ini menggunakan mesin khusus atau dikenal dengan mesin chipping. Hasilnya dimasak (digester) untuk memisahkan serat kayu. Biasanya pendekatan proses memasak terdiri dari dua pilihan metode yaitu Chemical Pulping Process dan Mechanical Pulping Process.
Proses akhir dari pemasakan tersebut yang kita kenal sebagai bubur kertas (pulp) yang nantinya akan diolah menjadi kertas oleh paper machine. Setelah itu, bubur kertas tersebut diolah di bagian Stock Preparation dengan melalui proses seperti menambahkan pewarna untuk kertas (dye), menambahkan zat retensi, menambahkan filler, dll. Hasil dari proses ini lalu masuk ke tahap pembersihan (cleaner) dan ke tahap pemanasan (headbox) untuk membentuk lembaran kertas (membentuk formasi) dan sekaligus untuk membuang air yang masih terkandung (dewatering). Hasil yang keluar disebut dengan web (kertas basah) di mana kadar padatnya sekitar 20%. Agar kadar padatnya mencapai 50%, bahan dimasukkan ke Press Part. Proses selanjutnya dryer sebelum berakhir di tahap penyelesaian (finishing) yaitu kertas yang sudah kering dililitkan pada gulungan besar (paper roll). Kurang lebih begitu gambaran garis besar pengolahan kayu menjadi kertas. Salah satu bahan baku dari karton kemasan.
Untuk para pelaku UMKM atau pebisnis pemula yang ingin mendapatkan kemasan produk dengan harga terjangkau plus gratis konsultasi, langsung saja hubungi:
PT FANFEIF ANAK NUSANTARA KARTON
Jl. Mawar RT/RW 003,006
Kelurahan Mustikasari, Kecamatan Mustika Jaya
Bekasi, Indonesia
Telephone:
(021) 8262 6715
0821 1202 0122
Email: fanfeifkarton@yahoo.com